DRAMA
___
Laporan Bacaan 10
"Drama"
Nama : Ananda Vidia Maharani
Nim : 21016005
Dosen Pengampu : Dr.Abdurahman,M.Pd
A. PENDAHULUAN
Drama adalah salah satu sastra yang amat popular hingga sekarang, bahkan di zaman ini telah terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang drama. Contohnya sinetron, film layar lebar, dan pertunjukan – pertunjukan lain yang menggambarkan kehidupan makhluk hidup. Selain itu, seni drama juga telah menjadi lahan bisnis yang luar biasa. Dalam hal ini, penyelanggara ataupun pemeran akan mendapat keuntungan financial serta menjadi terkenal, tetapi sebelum sampai ke situ seorang penyelenggara atau pemeran harus menjadi insan yang profesionalitas agar dapat berkembang terus.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Menurut Para Ahli
Menurut Balthazar Vallhagen
Menurut Vallhagen, Drama merupakan suatu seni yang menggambarkan alam dan
sifat manusia dalam bentuk gerakkan.
Menurut
Anne Civard
Menurut Anne Civardi, Drama
merupakan suatu kisah yang diceritakan melalui gerakkan dan juga
kata-kata.
Menurut Ferdinand Brunetierre
Drama yaitu suatu karya sastra yang disampaikan dengan aksi atau gerakan
dan melahirkan keinginan bagi yang melihatnya.
Menurut Seni Handayani
Drama yaitu bentuk komposisi berdasarkan dua cabang
seni, yaitu seni sastra dan seni pertunjukan jadi drama dibagi menjadi 2, yaitu
drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
Menurut Budianta dkk
Drama yaitu jenis karya sastra dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya dialog antar tokoh.
Menurut Moulton
Drama merupakan kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak (disajikan langsung dalam tindakan).
Tim Matrix Media
Literata
Drama yaitu bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (akting) yang dipentaskan.
2. Sejarah Drama
Banyak
sekali orang mengira, kalo drama tersebut berasal dari Yunani Kuno. Tapi,
sebuah buku yang berjudul A History of the Theatre menunjukkan pada kamu kalo
pemujaan pada Dionisus, yang kemudian diubah kedalam festival drama di Yunani,
berasal dari Mesir Kuno. Teks Piramid yang bertanggal 4000 SM yaitu naskah
Abydos Passion Play yang terkenal.
Tentu aja, para pakar masih meragukan apakah teks tersebut drama atau bukan, sebelum Gaston Maspero menunjukkan kalo dalam teks itu ada petunjuk action dan indikasi berbagai tokohnya.
3. Fungsi Drama
·
Melukiskan watak tokoh-tokoh dalam cerita.
·
Mengembangkan plot dan menjelaskan isi cerita kepada pembaca
atau penonton.
·
Memberikan isyarat peristiwa yang mendahuluinya.
·
Memberikan isyarat peristiwa yang akan datang.
·
Memberikan komentar terhadap peristiwa yang sedang terjadi dalam
drama tersebut.
4. Ciri-Ciri Drama
·
Semua kisah dalam cerita drama digambarkan dalam bentuk dialog,
baik dialog antar tokoh atau dialog tokoh dengan dirinya sendiri (monolog).
·
Drama wajib mempunyai karakter atau tokoh yang diperankan oleh
manusia, wayang, dan boneka.
·
Dalam drama wajib ada konflik atau ketegangan yang jadi inti
dari cerita drama.
·
Durasi waktu pementasan drama bisa berlangsung selama sekitar 3
jam.
·
Pementasan drama dilakukan diatas panggung yang udah dilengkapi
beberapa perlengkapan dan peralatan buat menghidupkan suasana.
·
Pertunjukan drama selalu dilakukan dihadapan penonton, dimana
drama itu dibuat sebagai sarana hiburan.
5. Tujuan dan Manfaat Drama
·
Sebagai media pengembangan bakat mengenai estetika.
·
Sebagai sarana hiburan buat masyarakat, baik kalangan pelajar
ataupun kalangan umum.
·
Memperoleh pengetahuan tentang seni teater.
Sedangkan,
drama juga mempunyai beberapa manfaat yang bisa kamu ambil yaitu:
·
Dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang dan meningkatkan
nilai sosial seseorang.
·
Dapat mengontrol emosi dengan baik.
·
Dapat lebih menghargai pendapat orang lain dengan lebih baik.
·
Dalam sebuah pendidikan drama bisa dipakai sebagai sarana pokok
edukasi yang baik dan menyenangkan.
6.
Struktur Drama
a. Episode atau Babak
Episode
atau babak yaitu bagian dari naskah drama yang menyusun peristiwa yang terjadi
di sebuah tempat dengan urutan waktu tertentu.
b. Adegan
Adegan
yaitu bagian dari drama yang menggambarkan terjadinya perubahan peristiwa yang
ditandai dengan terjadinya pergantian setting waktu, tempat, dan tokoh.
c. Dialog
Dialog yaitu percakapan yang dilakukan oleh 2 atau beberapa
tokoh dalam sebuah drama. Dialog merupakan hal paling utama yang membedakan
drama dengan karya sastra lainnya.
d.
Prolog
Prolog yaitu kata pengantar saat akan masuk dalam suatu drama
yang memberikan gambaran umum tentang drama yang dipentaskan.
e. Epilog
Epilog
adalah bagian akhir dari sebuah drama, dimana isinya menjelaskan kesimpulan,
makna, dan pesan dari drama yang dipentaskan.
7. Unsur-Unsur Drama
Ada beberapa unsur-unsur yang bisa
membangun sebuah drama, diantaranya yaitu:
a. Tema
Tema merupakan
gagasan utama atau ide pokok yang ada pada cerita drama.
b. Alur
Alur merupakan
jalan cerita dari suatu drama, mulai dari babak awal sampai babak akhir.
c. Tokoh
Tokoh merupakan
karakter dalam drama yang terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu.
d. Watak
Watak merupakan tingkah laku para tokoh yang ada pada drama, seperti watak baik (protagonis) dan watak jahat (antagonis).
e. Latar
Latar merupakan
gambaran tentang tempat, waktu, dan kondisi yang terjadi dalam drama.
f. Amanat
Amanat
merupakan pesan yang mau digambarkan pengarang drama kepada penonton melalui
cerita drama.
8.
Jenis-Jenis Drama
Drama ini dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan
tempatnya, diantaranya yaitu:
1. Berdasarkan Penyajian Lakon
Berdasarkan penyajian
lakon, drama dibagi menjadi 7 jenis yaitu:
· Tragedi
Drama
yang menggambarkan kesedihan dari tokoh utama dalam drama. Umumnya, drama
berakhir dengan kisah yang menyedihkan.
· Opera
Drama yang dialognya dibuat dengan cara
bernyayi dan diiringi musik.
· Komedi
Drama yang
mempertunjukkan kelucuan para tokoh dan alur cerita lucu.
· Tragekomedi
Drama
yang menggabungkan antara tragedi dan komedi pada waktu yang sama.
· Melodrama
Drama
yang dialog dan lakonnya dibuat sambil diiringi oleh musik atau melodi.
· Tablo
Drama
yang dibuat yang mana para tokoh gak melakukan dialog, tapi mengutamakan
kemampuan melakukan gerakan tanpa suara contohnya pantonim.
· Farce
Drama
yang mempertunjukkan bermacam hal lucu lewat tingkah para pelakon. Mirip
seperti dagelan tapi gak sepenuhnya sama dengan dagelan.
2.
Berdasarkan Sarananya
Berdasarkan sarananya,
drama dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
· Drama Panggung
Drama
yang digambarkan sepenuhnya di atas panggung yang mana para pemain gak bisa
melakukan pengulangan adegan.
- Drama
Televisi
Drama yang ditampilkan di Televisi yang mana para pemain bisa melakukan pengulangan adegan sebab gak ditampilkan secara langsun
- Drama Radio
Drama yang cuma bisa didengarkan tanpa
dilihat.
- Drama
Film
Drama
yang ditampilkan di layar lebar contohnya bioskop. Drama ini bisa juga dilihat
di Televis, tapi sesudah diputar di bioskop dulu.
- Drama
Wayang
Drama yang diperankan oleh wayang pada semua
adegannya.
- Drama
Boneka
Drama yang memakai boneka sebagai tokoh di setiap adegannya.
3. Berdasarkan Keberadaan Naskah
- Drama
Tradisional
Drama
yang dipertunjukkan yang mana para pemeran gak memakai naskah saat ada di
panggung. Dalam hal tersebut, pemeran membaca gambaran cerita secara umum lalu berimprovisasi
sesuai terhadap peran masing-masing.
- Drama
Modern
Drama yang digambarkan dimana para pemeran memakai naskah saat ada di panggung. Tapi, para pemeran bisa berimprovisasi pada kejadian-kejadian tertentu.
C. KESIMPULAN
D. DAFTAR PUSTAKA
- Endraswara,
Suwardi. (2005). Metode dan Teori Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Buana
Pustaka.
- Budianta,
Melani. (2002). Membaca sastra: pengantar memahami sastra untuk perguruan
tinggi. Yogyakarta: Indonesia Tera.
- Endraswara,
Suwardi. (2011). Metode PembelajaranDrama: Apresiasi, Ekspresi, dan
Pengkajian. Yogyakarta: KAPS.
- Waluyo,
Herman J. (2006). Drama: Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita
Graha Widya.
- Rolf
Esser. (2007). Das grosse Arbeitsbuch Literaturunterricht: Lyrick, Epik,
Dramatik. Mülheim: Verlag an der Ruhr.
Komentar
Posting Komentar