Langsung ke konten utama

PENDEKATAN EKSPRESIF DAN PENDEKATAN PRAGMATIK

 PENDEKATAN EKSPRESIF DAN PENDEKATAN PRAGMATIK

___

Laporan Bacaan 14


"pendekatan ekspresif dan pendekatan pragmatik "


Nama                    : Ananda Vidia Maharani

Nim                      : 21016005

Dosen Pengampu : Dr.Abdurahman,M.Pd


A. PENDAHULUAN

Pendekatan diartikan sebagai proses membuat atau cara mendekati, diartikan pula sebagai usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan objek yang diteliti atau metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. Sedangkan mengapresiasi adalah memberikan pengertian, pemahaman, dan penghargaan. Jadi mengapresiasi sastra adalah seluruhkegiatan yang berusaha memberikan penilain makna yang diemban pengarang. Dalam mengapresiasi sastra 4 tipe pendekatan berdasarkan keseluruhan situasi karya sastra, alam (universe) pembaca, pengarang (artist), dan karya sastra, yaitu pendekatan mimetik, pendekatan ekspresif, pendekatan pragmatik, dan pendekatan objektif. Pada tulisan ini penulis akan membahas tentang pendekatan ekspresif dan pendekatan pragmatik.


B. PEMBAHASAN

1. Pendekatan Ekspresif
Pendekatan ekspresif ialah pendekatan yang menganggap karya sastra itu sebagai ekspresi, luapan, pikiran, ucapan perasaan segai hasil imajinasi pengarang. Orientasi ini cenderung menimbang karya saatra dengan keasliannya, kesejatiannya, atau kecocokan dengan visium atau keadaan pikiran dengan kejiwaan pengarang.

Pendekatan ekspresif adalah teori yang memberi perhatian utamanya pada proses kreatif pengarang dalam menciptakan karya sastra. Penyebab utama terciptanya karya sastra adalah penciptanya sendiri. Itulah sebabnya penjelasan tentang kepribadian dan kehidupan pengarang adalah metode tertua dan paling mapan dalam studi sastra (Wellek, 1989: hal 89).

Adapun analisis pendekatan ekspresif Abrams terhadap karya sastra membutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:
  • Pengenalan dan pemahaman terhadap obyek yang dianalisis dengan cara membaca dengan cermat karya sastra yang akan dianalisis untuk menemukan masalah-masalah yang penting dalam karya tersebut.
  • Pengumpulan kepustakaan yang mungkin bisa menunjang proses analisis karya sastra agar lebih akurat dan bisa dipertanggungjawabkan.
  • Pemahaman secara mendalam dan detail mengenai pengarang berdasarkan data-data yang diperlukan, misalnya menelusuri biografi secara lengkap dari dini hingga tumbuh dewasa dan latar belakang kehidupan pengarang supaya bisa menemukan sikap dan ideologi pengarang. Selanjutnya mencari-tahu pengalaman-pengalaman penting yang dialaminya dan membaca karya-karya lain dari si pengarang agar bisa menemukan karakter, psikologis/kejiwaan, pandangan dan pedoman hidup dari si pengarang. Misalnya menemukan ekspresi ketabahan, keteguhan, keimanan, serta kebiasaan pengarang dalam karya sastra yang disampaikan melalui kisah antar tokoh. Pendekatan ekspresif meyakini jika suatu karya sastra memiliki pencipta yang sangat berpengaruh dalam pemaknaan cerita dan hanya menfokuskan diri terhadap pengarang, baik latar belakang kehidupan, psikologis atau kejiwaan maupun sikap dan pandangan hidup si pengarang.
Pendekatan kritik ekspresif ini menekankan kepada penyair dalam mengungkapkan atau mencurahkan segala pikiran, perasaan, dan pengalaman pengarang ketika melakukan proses penciptaan karya sastra. Pengarang menciptakannya berdasarkan subjektifitasnya saja, bahkan ada yang beranggapan arbitrer. Padahal, ekspresif yang dimaksud berkenaan dengan daya kontemplasi pengarang dalam proses kreatifnya, sehingga menghasilkan sebuah karya yang baik dan sarat makna.

Para kritikus ekspresif meyakini bahwa sastrawan (pengarang) karya sastra merupakan unsur pokok yang melahirkan pikiran-pikiran, persepsi-persepsi dan perasaan yang dikombinasikan dalam karya sastra. Kritikus cenderung menimba karya sastra berdasarkan kemulusan, kesejatian, kecocokan penglihatan mata batin pengarang/keadaan pikiranya.

Langkah-langkah dalam menerapkan pendekatan ekspresif adalah sebagai berikut:
  • Seorang kritikus harus mengenal biografi pengarang karya sastra yang akan dikaji.
  • Melakukan penafsiran pemahan terhadap unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra, seperti tema, gaya bahasa/ diksi, citraan, dan sebagainya. Menurut Todorov dalam menafsirkan unsur-unsur karya sastra bisa dengan cara berspekulasi, sambil juga meraba-raba, tetapi sepenuhnya memiliki kesadaran diri, dari pada merasa memiliki pemahaman tetapi masih buta. Artinya, seorang kritikus boleh bebas melakukan penfasiran pemahaman terhadap unsur-unsur yang membangun sebuah karya sastra.
  • Mengaitkan hasil penafsiran dengan berdasarkan tinjauan psikologis kejiwaan pengarang. Asumsi dasar penelitian psikologi sastra antara lain dipengaruhi oleh anggapan bahwa karya sastra merupakan produk dari suatu kejiwaan dan pemikiran pengarang yang berada pada situasi setengah sadar (subconcius) setelah jelas baru dituangkan kedalam bentuk secara sadar (conscius). Dan kekuatan karya sastra dapat dilihat dari seberapa jauh pengarang mampu mengungkapkan ekspresi kejiwaan yang tak sadar itu ke dalam sebuah cipta sastra.

2. Pendekatan Pragmatik
Pendekatan pragmatik ialah pendekatan yang menganggap karya sastra sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu kepada (bagi) pembaca (tujuan keindahan, jenis emosi, atau pendidikan). Secara umum pendekatan pragmatik adalah pendekatan kritik sastra yang ingin memperlihatkan kesan dan penerimaan pembaca terhadap karya sastra dalam zaman ataupun sepanjang.

Berdasarkan beberapa literatur yang berkaitan dengan pendekatan pragmatik, ada pula yang menekankan kepada struktur bahasa, aspek makna tertentu, dan hakikat ketergantungan dengan konteks sebagai berikut.
  1. 1. Pragmatik adalah studi tentang hubungan-hubungan antarbahasa dengan konteks yang gramatikalisasi atau dikodekan dalam struktur suatu bahasa.
  2. 2. Pragmatik adalah studi tentang semua aspek makna yang tidak terliput dalam teori semantik.
  1. 3. Pragmatik adalah studi tentang hubungan antara bahasa dengan konteks yang merupakan dasar untuk uraian pemahaman bahasa.
  2. 4. Pragmatik adalah studi tentang kemampuan pemakaian bahasa untuk memadankan kaliamat dengan kontek yang tepat.
  3. 5. Pragmatik adalah studi tentang dieksis, implikasi, prasuposisi, tidak ujar, dan aspek struktur wacana.
Menurut para ahli, pendekatan pragmatik dapat didefinisikan sebagai berikut:
  • Menurut Teeuw (1994), teori pendekatan pragmatik adalah salah satu bagian ilmu sastra yang merupakan pragmatik kajian sastra yang menitik beratkan dimensi pembaca sebagai penangkap dan pemberi makna terhadap karya satra.
  • Relix Vedika (Polandia), pendekatan pragmatik merupakan pendekatan yang tak ubahnya artefak (benda mati) pembacanyalah yang menghidupkan sebagai proses konkritasi.
  • Dawse (1960), pendekatan pragmatik merupakan interpensi pembaca terhadap karya sastra ditentukan oleh apa yang disebut “horizon penerimaan” yang mempengaruhi kesan tanggapan dan penerimaan karya sastra.
Pendekatan ini menganut prinsip bahwa sastra yang baik adalah sastra yang dapat memberi kesenangan dan kaidah bagi pembacanya dengan begitu pendekatan ini menggabungkan unsure pelipur lara dan unsure dedaktif. Pemanfaatan pendekatan ini harus berhadapan dengan realitifitas konsep keindahan dan konsep nilai dedaktif. Setiap genersai, setiap kurun tertentu di haruskan menceritakan nilai keindahan hal itu tidak berarti bahwa interprestasi hanya subjektif belaka.

C. PENUTUP

Pendekatan ekspresif adalah teori yang memberi perhatian utamanya pada proses kreatif pengarang dalam menciptakan karya sastra. Penyebab utama terciptanya karya sastra adalah penciptanya sendiri. Itulah sebabnya penjelasan tentang kepribadian dan kehidupan pengarang adalah metode tertua dan paling mapan dalam studi sastra.

Pendekatan pragmatik ialah pendekatan yang menganggap karya sastra sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu kepada (bagi) pembaca (tujuan keindahan, jenis emosi, atau pendidikan). Secara umum pendekatan pragmatik adalah pendekatan kritik sastra yang ingin memperlihatkan kesan dan penerimaan pembaca terhadap karya sastra dalam zaman ataupun sepanjang.

DAFTAR PUSTAKA

https://jaririndu.blogspot.com/2017/04/pendekatan-dalam-mengapresiasi-sastra.html
http://parmin.blog.unesa.ac.id/pendekatan-dalam-penelitian-sastra

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Genre Sastra Klasik Nusantara

  GENRE SASTRA ( KLASIK NUSANTARA ) ___ Laporan Bacaan 6 "Genre Sastra ( Klasik Nusantara )" Nama                    : Ananda Vidia Maharani Nim                      : 21016005 Dosen Pengampu : Dr.Abdurahman,M.Pd A. PENDAHULUAN Sastra klasik, sastra lama, ataupun sastra tradisional merupakan karya sastra yang terbentuk serta tumbuh saat sebelum masuknya unsur- unsur modernisme ke dalam sastra. Untuk menguasai genre sastra klasik nusantara dibutuhkan uraian tentang Ciri sastra klasik nusantara, Contoh- contoh teks/ lisan sastra klasik nusantara. Pada tulisan ini, penulis hendak menguraikan materi tentang genre sastra klasik nusantara. B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Genre Sastra (Klasik Nusantara)  Sastra klasik, sastra lama, ataupun sastra tradisional merupakan karya sastra yang terbentuk serta tumbuh saat sebelum masuknya unsur- unsur modernisme ke dalam sastra.  sastra (Melayu) klasik adalah jenis sastra yang berkembang pada masa masyarakat Melayu tradisional.  sastra klasik be

suntiang minang

 SUNTIANG MINANG ___ Laporan Bacaan 5 "Suntiang Minang" Nama                    : Ananda Vidia Maharani Nim                      : 21016005 Dosen Pengampu : Dr.Abdurahman,M.Pd A. PENDAHULUAN Suntiang merupakan salah satu hiasan kepala yang identik dengan wanita di Minangkabau, Sumatera Barat. Hiasan ini menjadi simbol kebesaran anak  daro  atau pengantin perempuan di Minangkabau. Hiasan kepala ini, aslinya biasanya terbuat dari bahan emas, perak dan tembaga tetapi untuk saat ini sudah banyak di modifikasi seperti menggunakan bahan aluminium yang di sepuh.   Berdasarkan jurnal ilmiah "Upacara Adat Perkawinan di Padangpariaman" (2000) yang ditulis Riza Mutia, disebutkan bahwa  suntiang  merupakan simbol    Untuk melewati masa peralihan dari remaja menjadi perempuan dewasa yang memiliki keluarga kecil. Pengantin perempuan harus mengikuti berbagai acara adat perkawinan.   B. PEMBAHASAN Suntiang  adalah perhiasan kepala bertingkat berwarna keemasan yang dipakai oleh per

Puisi

PUISI ___ Laporan Bacaan 11 "Puisi" Nama                    : Ananda Vidia Maharani Nim                      : 21016005 Dosen Pengampu : Dr.Abdurahman,M.Pd A. PENDAHULUAN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Biasanya puisi berisi ungkapan penulis mengenai emosi, pengalaman maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang baik sehingga dapat berima dan enak untuk dibaca. untuk mengetahui lebih lanjut pengertian puisi menurut para ahli, jenis-jenis puisi , ciri-ciri puisi serta unsur - unsur yang terdapat didalam puisi, maka penulis akan membahasnya pada tulisan ini. B.PEMBAHASAN 1. pengertian puisi menurut para ahli H.B Jassin, menurut beliau puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu. Sumardi, juga berpendapat bahwa puisi adalah seb