Langsung ke konten utama

Puisi

PUISI

___

Laporan Bacaan 11


"Puisi"


Nama                    : Ananda Vidia Maharani

Nim                      : 21016005

Dosen Pengampu : Dr.Abdurahman,M.Pd


A. PENDAHULUAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Biasanya puisi berisi ungkapan penulis mengenai emosi, pengalaman maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang baik sehingga dapat berima dan enak untuk dibaca. untuk mengetahui lebih lanjut pengertian puisi menurut para ahli, jenis-jenis puisi , ciri-ciri puisi serta unsur - unsur yang terdapat didalam puisi, maka penulis akan membahasnya pada tulisan ini.


B.PEMBAHASAN

1. pengertian puisi menurut para ahli

H.B Jassin, menurut beliau puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Sumardi, juga berpendapat bahwa puisi adalah sebuah karya sastra dengan menggunakan bahasa yang telah dipadatkan, dipersingkat serta diberi irama bunyi sehingga dan memiliki kata-kata bermakna kiasan atau imajinatif. 

Menurut James puisi adalah ungkapan bahasa yang memiliki kaya serta daya pikat.

Herman waluyo berpendapat bahwa puisi adalah suatu karya sastra yang mengungkapkan pikiran serta perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan memfokuskan kekuatan bahasa dalam struktur fisik serta struktur batin.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa piuisi adalah karya sastra yang berisi tanggapan serta pendapat penyair mengenai berbagai hal. Pemikiran penyair ini kemudian dituangkan dengan menggunakan bahasa-bahasa apik serta memiliki struktur batin dan fisik khas penyair.

2. jenis - jenis puisi

a. Puisi lama

Jenis-jenis puisi lama berupa pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam. 

mantra merupakan jenis puisi yang dicipatakan dalam kepercayaan animism, biasanya dibacakan dalam acara ritual kebudayaan serta menggunakan kata yang dapat menimbulkan efek bunyi magis.

Pantun merupakan jenis puisi lama yang bersajak a b a b dengan setiap baris terdiri atas empat baris, dua baris sampiran dan dua baris isi.

talibun terdiri dari sampiran dan isi lebih dari empat baris dan selalu genap, contohnya dua baris sampir dan dua baris isi.

Syair memiliki larik empat bait dan bersajak a a a a serta isinya mengisahkan suatu hal,

gurindam merupakan jenis puisi lama yang terdiri atas dua baris, berirama sama, isinya baris pertama adalah sebab sedangkan baris kedua berisi akibat.

b. Puisi modern

Jenis puisi modern, yaitu 

puisi naratif merupakan puisi yang digunakan untuk menyampaikan suatu cerita, dibedakan menjadi tiga yaitu epic, romansa dan balada. 

Jenis kedua puisi modern adalah puisi lirik yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan penyair. 

jenis terakhir puisi moderen adalah puisi deskriptif, yaitu puisi yang mengemukakan pendapat serta kesan penyair.

3. ciri - ciri puisi

Ciri-ciri puisi lama antara lain:

a). Puisi lama memiliki ciri-ciri puisi yang biasanya berisi puisi rakyat dan tidak
ada nama pengarangnya.
b). Masih terikat aturan seperti jumlah baris setiap bait, sajak, serta jumlah suku
kata pada setiap baris.
c). Biasanya disampaikan dari mulut ke mulut atau disebut sastra lisan.
d). Menggunakan majas tetap dan klise.
e). Berisi cerita kerajaan, fantastis, serta istanasentris.

 Ciri-ciri puisi baru antara lain :

a). Nama pengarang jelas.
b). Secara lisan maupun tertulis.
c). Tidak terikat aturan rima, jumlah baris, dan suku kata.
d). Mempunyai bentuk yang rapi dan simetris.
e). Persajakan akhir yang teratur.
f). Majas dinamis dan berubah-ubah.
g). Berisi tentang sebuah kehidupan.
h). Memakai pola sajak pantun dan syair meskipun dengan pola yang lain.
i). Umumnya puisi 4 seuntai.
j). Di setiap baris atasnya sebuah gatra atau kesatuan sintaksis.
k). Di setiap gatra terdiri dua kata, pada umumnya 4 sampai 5 suku kata.

4. Unsur -unsur puisi

1. Unsur Instrinsik
Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur puisi yang membangun puisi dari dalam. Unsur intrinsik puisi ini masih terbagi lagi dalam dua jenis, yaitu unsur fisik dan unsur batin.
a). Unsur Fisik Puisi
Yang dimaksud unsur fisik puisi merupakan sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Secara umum terdapat 6 unsur fisik puisi, yaitu diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa, rima, dan topografi.
1). Diksi
Diksi adalah pemilihan kata-kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya. Puisi adalah bentuk karya sastra yang padat dengan sedikit kata-kata sehingga diksi atau pemilihan kata menjadi sangat penting dan krusial bagi nilai estetika puisi.
2). Imaji
Imaji adalah unsur yang melibatkan penggunaan indra manusia. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual) dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil).
3). Kata Konkret
Kata kongkret merupakan kata yang memungkinkan terjadinya imaji. Kata konkret bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji, biasanya berhubungan dengan kata kiasan atau lambang.
4). Gaya Bahasa
Gaya bahasa atau majas adalah penggunaan bahasa yang bersifat seolah-olah menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Beberapa macam-macam majas yang sering digunakan Pada puisi misalnya seperti retorika, metafora, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, repetisi, anafora, antitesis, klimaks, antiklimaks, satire, paradoks dan lain-lain.
5). Rima
Rima atau irama merupakan persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah atau pada akhir baris puisi. Sementara ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi.
6). Tipografi
Tipografi atau perwajahan adalah bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan dan tidak memiliki pengaturan baris. Biasanya pada baris puisi tidak selalu diawali huruf besar (kapital) serta tidak diakhiri dengan tanda titik.

b). Unsur Batin Puisi

Unsur batin puisi merupakan unsur yang berkaitan dengan batin dalam pembacaan puisi. Secara umum ada 4 unsur batin puisi yakni tema, rasa, nada, dan amanat.
1). Tema
Tema adalah unsur utama pada puisi karena tema berkaitan erat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi. Pada puisi, sebuah tema menjadi landasan dan garis besar dari isi puisi tersebut.
2). Rasa
Rasa atau feeling pada puisi merupakan sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial, pengalaman, dan psikologi penyair.
3). Nada
Yang dimaksud nada atau suasana pada puisi adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan rasa yang ditujukan penyair pada pembaca, bisa dengan nada menggurui, mendikte, nada sombong, nada tinggi atau seolah ingin bekerja sama dengan pembaca.
4). Amanat
Pada puisi, amanat atau tujuan merupakan pesan yang terkandung di dalam sebuah puisi. Amanat dapat ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara langsung atau tidak langsung.

2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur-unsur yang membentuk puisi dari luar. Unsur ekstrinsik pada puisi ini antara lain adalah unsur biografi, unsur nilai, dan unsur kemasyarakatan.
a). Unsur Biografi
Yang dimaksud unsur biografi yaitu latar belakang atau riwayat hidup dari penyair puisi. Tentunya pengalaman hidup dari penyair akan mempengaruhi karya puisi yang diciptakan.
b). Unsur Nilai
Dalam puisi selalu mengandung unsur nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Unsur nilai pada puisi bisa berupa nilai-nilai di bidang ekonomi, politik, budaya, sosial, pendidikan dan lain-lain.
c). Unsur Masyarakat
Yang dimaksud unsur masyarakat ini adalah kondisi dan situasi sosial saat puisi ini dibuat. Unsur masyarakat bisa berupa keadaan lingkungan sekitar hingga situasi politik suatu negara yang bersangkutan.


C.PENUTUP

puisi adalah karya sastra yang berisi tanggapan serta pendapat penyair mengenai berbagai hal. Pemikiran penyair ini kemudian dituangkan dengan menggunakan bahasa-bahasa apik serta memiliki struktur batin dan fisik khas penyair.
jenis puisi terdiri dari puisi lama dan puisi baru, ciri- ciri puisi lama dan puisi baru berbeda, unsur - unsur yang terdapat didalam puisi adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Semua telah dibahas didalam tulisan ini, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya dan siapapun yang membacanya.


REFERENSI

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-puisi/
https://www.studiobelajar.com/puisi/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Genre Sastra Klasik Nusantara

  GENRE SASTRA ( KLASIK NUSANTARA ) ___ Laporan Bacaan 6 "Genre Sastra ( Klasik Nusantara )" Nama                    : Ananda Vidia Maharani Nim                      : 21016005 Dosen Pengampu : Dr.Abdurahman,M.Pd A. PENDAHULUAN Sastra klasik, sastra lama, ataupun sastra tradisional merupakan karya sastra yang terbentuk serta tumbuh saat sebelum masuknya unsur- unsur modernisme ke dalam sastra. Untuk menguasai genre sastra klasik nusantara dibutuhkan uraian tentang Ciri sastra klasik nusantara, Contoh- contoh teks/ lisan sastra klasik nusantara. Pada tulisan ini, penulis hendak menguraikan materi tentang genre sastra klasik nusantara. B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Genre Sastra (Klasik Nusantara)  Sastra klasik, sastra lama, ataupun sastra tradisional merupakan karya sastra yang terbentuk serta tumbuh saat sebelum masuknya unsur- unsur modernisme ke dalam sastra.  sastra (Melayu) klasik adalah jenis sastra yang berkembang pada masa masyarakat Melayu tradisional.  sastra klasik be

suntiang minang

 SUNTIANG MINANG ___ Laporan Bacaan 5 "Suntiang Minang" Nama                    : Ananda Vidia Maharani Nim                      : 21016005 Dosen Pengampu : Dr.Abdurahman,M.Pd A. PENDAHULUAN Suntiang merupakan salah satu hiasan kepala yang identik dengan wanita di Minangkabau, Sumatera Barat. Hiasan ini menjadi simbol kebesaran anak  daro  atau pengantin perempuan di Minangkabau. Hiasan kepala ini, aslinya biasanya terbuat dari bahan emas, perak dan tembaga tetapi untuk saat ini sudah banyak di modifikasi seperti menggunakan bahan aluminium yang di sepuh.   Berdasarkan jurnal ilmiah "Upacara Adat Perkawinan di Padangpariaman" (2000) yang ditulis Riza Mutia, disebutkan bahwa  suntiang  merupakan simbol    Untuk melewati masa peralihan dari remaja menjadi perempuan dewasa yang memiliki keluarga kecil. Pengantin perempuan harus mengikuti berbagai acara adat perkawinan.   B. PEMBAHASAN Suntiang  adalah perhiasan kepala bertingkat berwarna keemasan yang dipakai oleh per