Langsung ke konten utama

Bahasa Sastra Dan Teks Sastra

 BAHASA SASTRA DAN TEKS SASTRA

___

Laporan Bacaan 3

" Bahasa Sastra dan Teks Sastra "


Nama                    : Ananda Vidia Maharani

Nim                      : 21016005

Dosen Pengampu : Dr. Abdurahman,M.Pd






A. PENDAHULUAN


Kesusastraan merupakan pengucapan atau tulisan yang tergolong ke dalam jenis kreatif-imajinatif. Kelebihan sastra sebagai karya kreatif terletak pada unsur-unsur bahasa serta interaksi antara unsur-unsur tersebut dengan dunia nyata yang berada di luar dirinya. Bahasa yang dipakai dalam kesusastraan bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi lebih dari itu bahasa sastra memberi makna yang lebih luas terhadap komunikasi dan hubungan antar manusia.

Teks sastra bukan hanya teks yang mengandung instruksi untuk mengajar, tetapi dalam bahasa Indonesia kata tersebut biasanya digunakan sebagai merujuk pada “sastra” atau jenis tulisan yang mempunyai sebuah arti atau keindahan tersebut.


B. PEMBAHASAN

 

Bahan Baku Teks Sastra

       Seorang pengarang atau sastrawan dalam pembuatan karya sastra Juga perlu mengolah bahan baku untuk menghasilkan karya sastra. bahan baku karya sastra adalah bahasa. Sastrawan mengolah bahasa agar menjadi indah dan bernilai seni. Sebab,keindahan itulah yang menyebabkan karya sastra disebut karya seni, yaitu seni sastra.Cara sastrawan menggunakan bahasa untuk menulis karya sastra berbeda dengancara penulis lain untuk menghasilkan karya ilmiah. Penulis karya ilmiah bertujuan menyampaikan gagasan kepada pembaca. Karena itu, kata-kata yang dipilih dalam rakitan kalimatnya dibuat sedemikian rupa agar pembaca karya ilmiah dapat cepat menangkap dan memahami gagasan penulis. Lain halnya dengan sastrawan. Sastrawan menulis bukan hanya untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca, tetapi juga menyampaikan perasaannya. 

  

Perkembangan Defenisi Teks Sastra

      Pembicaraan mengenai definisi sastra memang tidak pernah kering untuk ditimba. Suatu teks bisa dikatakan sebagai teks sastra ketika beberapa kriteria terpenuhi. Kriteria yang harus dipenuhi juga sangat banyak tergantung siapa yang memberikan kriteria tersebut. Berbagai macam perbedaan yang terjadi dalam menentukan definisi karya sastra disebabkan oleh perbedaan cara pandang dan beragamnya jenis karya sastra.

     Beberapa definisi karya sastra memang muncul kepermukaan karena banyaknya para ahli di bidang sastra yang memberikan pandangan tentang definisi karya sastra. Namun dari beberapa definisi karya sastra tersebut semua ahli bersepakat bahwa karya sastra adalah hasil seorang penulis setelah mengamati lingkungan sekitar. Jadi keberadaan sebuah karya sastra tidak bisa dilepaskan dari latar belakang sosial budaya yang mengiringi kelahirannya. Teks sastra berdasarkan ragamnya terdiri atas beberapa genre. Klasifikasi genre sastra itu didasarkan atas dasar kategori situasi bahasa. Berdasarkan situasi bahasa itulah sastra diklasifikasikan atas teks puisi, teksnaratif atau prosa, dan teks drama.

     

Bahasa Sastra vs Bahasa Keseharian

     Bahasa sastra merupakan bahasa kedua karena Karena bahasa sastra adalah bahasa yang digunakan oleh para sastrawan untuk membuat beberapa buku, menggunakan bahasa baku, dan pemilihan beberapa kata dan kalimat.Sedangkan bahasa keseharian merupakan bahasa pertama karena menggunakan bahasa yang tidak baku dan biasa digunakan dalam berkomunikasi antar masyarakat.


 Bahasa Sastra vs Bahasa Ilmiah

     Karya sastra dapat dinikmati sampai kapanpun meskipun berbeda zaman , karenaterkandung nilai-nilai yang masih relevan untuk dipelajari atau dipraktikkan. Sedangkan nonsastra (ilmiah) akan berkembang terus menerus dari waktu ke waktu. Bahasa sastra adalah bahasa yang bersifat khayal/imajinatif atau subjektif karena sastra dciptakan oleh pengarang, dan pengarang tersebut memiliki hak penuh dalam menciptakan suatu karya sastra. Sedangkan bahasa ilmiah (nonsastra yang lebih bersifat nyata atau objektif). Karena hasil karya imliah dapat diperoleh berdasarkan fakta-fakta yang sudah ada dan disepakati kebenarannya secara umum.


Karakteristik Bahan Baku Teks Sastra 

     Karakteristik bahasa memiliki bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan konteks penggunaannya. Purwadarminto membedakan bahasa menjadi beberapa macam yaitu, ragam bahasa umum dan ragam bahasa khusus. Ragam bahasa umum adalah ragam bahasa yang biasa digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari oleh manusia dalam suatu masyarakat. Ragam bahasa khusus dikelompokan menjadi beberapa macam, yaitu ragam bahasa jurnalistik, ragam bahasa jabatan, ragam bahasa ilmiah, dan ragam bahasa sastra. Semuanya memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang berbeda-beda. Misalnya, ragam bahasa jurnalistik memiliki ciri-ciri singkat, padat, sederhana, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, populis, logis, gramatikal, menghindari kata tutur, menghindari kata dan istilah asing, pilihan kata (diksi) yang tepat, menggunakan kalimat aktif, menghindari kata atau istilah teknis, dan tunduk pada etika dan kaidah yang berlaku di masyarakat.


 Hakikat Teks Sebagai Ilmu


tekstologi merupakan bagian dari ilmu filologi yang mempelajari seluk-beluk teks, terutama menelaah yang berhubungan dengan penjelmaan dan penurunan sebuah teks sebagai sebuah teks karya sastra, dari mulai naskah otograf (teks bersih yang ditulis pengarang) sampai pada naskah apograf (teks salinan bersih oleh orang-orang lain), proses terjadinya teks, penafsiran, dan pemahamannya. Dalam penjelmaan dan penurunannya, secara garis besar dapat disebutkan adanya tiga macam teks, yaitu:

1. teks lisan (tidak tertulis);
2. teks naskah tulisan tangan;
3. teks cetakan (Baried, 1985:56).


Ciri Khas Suatu Teks 

Karakteristik penurunan teks yang berasal dari pengarang ada empat model. Model pertama, teks sejak pertama kalinya memang berupa teks lisan. Model kedua, Teks yang semula oleh pengarangnya diproduksi secara lisan tersebut kemudian oleh pengarangnya diproduksi secara tulis. Model Ketiga, teks sejak pertama memang berupa teks tulis. Model keempat, teks yang berupa karya tulis tersebut kemudian oleh pengarang disosialisasikan atau diproduksi lagi 7 dalam bentuk lisan ketika pengarang tersebut diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil karyanya. 


Jenis-Jenis Teks Dalam Kaidah Tekstologi

Kalau kita lihat berdasarkan masa perkembangannya, teks yang pertama ada adalah teks lisan, teks lisan lahir dari cerita-cerita rakyat yang diturunkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi melalui tradisi mendongeng. Teks lisan berkembang menjadi teks naskah tulisan tangan yang merupakan kelanjutan dari tradisi mendongeng, cerita-cerita rakyat yang pernah dituturkan disalin ke dalam sebuah tulisan dengan menggunakan alat dan bahan yang sangat sederhana dan serta menggunakan aksara dan bahasa daerahnya masingmasing. Teks naskah tulisan tangan ini masih tradisional, setelah ditemukannya mesin cetak dan kertas oleh bangsa Cina maka perkembangan teks pun menjadi lebih maju, pada masa ini orang tidak harus susah-susah menyalin sebuah teks, tetapi teks-teks sangat mudah diperbanyak dengan waktu yang tidak lama maka lahirlah teks-teks cetakan.


Kaidah Teks Sastra Dalam Kajian Tekstologi

Baried (1985:57), menyebutkan ada sepuluh prinsip Lichacev yang dapat dijadikan sebagai pegangan untuk penelitian tekstologi yang pernah diterapkan terhadap karya-karya monumental sastra lama Rusia. Kesepuluh prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tekstologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki sejarah teks suatu karya. Salah satu di antara penerapannya yang praktis adalah edisi ilmiah teks yang bersangkutan;

2. Penelitian teks harus didahulukan dari penyuntingannya;

3. Edisi teks harus menggambarkan sejarahnya;

4. Tidak ada kenyataan tekstologi tanpa penjelasannya;

5. Secara metodis perubahan yang diadakan secara sadar dalam sebuah teks (perubahan ideology, artistic, psikologis, dan lain-lain) harus didahulukan daripada perubahan mekanis, misalnya kekeliruan tidak sadar oleh seorang penyalin;

6. Teks harus diteliti sebagai keseluruhan (prinsip kekompleksan pada penelitian teks);

7. Bahan-bahan yang mengiringi sebuah teks (dalam naskah) harus diikutsertakan dalam penelitian;

8. Perlu  diteliti  pemantulan  sejarah  teks  sebuah  karya  dalam  teks-teks  dan monumen sastra lain

9. Pekerjaan seorang penyalin dan kegiatan skriptoria-skriptoria (sanggar penulisan/penyalinan: biara, madrasah) tertentu harus diteliti secara menyeluruh;

10. Rekonstruksi teks tidak dapat menggantikan teks yang diturunkan dalam naskah-naskah.


C. PENUTUP

Bahasa yang dipakai dalam kesusastraan bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi lebih dari itu bahasa sastra memberi makna yang lebih luas terhadap komunikasi dan hubungan antar manusia.Bahasa sebagai media pengucapan yang mampu menimbulkan kesan, keindahan amat dipentingkan dalam suatu karya sastra. Kemampuan mengeksploitasi bahasa dalam segala dimensilah yang membedakan karya sastra dengan karya-karya yang lain. penghubung antara sesama anggota masyarakat dalam kegiatan sosial dan kebudayaan, tetapi gaya bahasa dalam kesusastraan berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Bahasa sastra berbeda dengan bahasa pidato politik, bahasa surat kabar, atau bahasa buku teks.

  Beberapa definisi karya sastra memang muncul kepermukaan karena banyaknya para ahli di bidang sastra yang memberikan pandangan tentang definisi karya sastra. Namun dari beberapa definisi karya sastra tersebut semua ahli bersepakat bahwa karya sastra adalah hasil seorang penulis setelah mengamati lingkungan sekitar.  Karakteristik bahasa memiliki bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan konteks penggunaannya. Purwadarminto membedakan bahasa menjadi beberapa macam yaitu, ragam bahasa umum dan ragam bahasa khusus.


DAFTAR PUSTAKA


https://www.trigonalmedia.com/2015/08/pengertian-dan-ciri-ciri-bahasa-sastra.html

https://guruakuntansi.co.id/pengertian-sastra/

http://sitinurakidah311.blogspot.com/2016/03/

http://eprints.ums.ac.id/44850/3/BAB%20I.pdf

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131412318/pendidikan/DIKTAT~Filologi_2.pdf

https://123dok.com/document/yr6jd5vy-teks-tekstologi-dan-kritik-teks.html





















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Genre Sastra Klasik Nusantara

  GENRE SASTRA ( KLASIK NUSANTARA ) ___ Laporan Bacaan 6 "Genre Sastra ( Klasik Nusantara )" Nama                    : Ananda Vidia Maharani Nim                      : 21016005 Dosen Pengampu : Dr.Abdurahman,M.Pd A. PENDAHULUAN Sastra klasik, sastra lama, ataupun sastra tradisional merupakan karya sastra yang terbentuk serta tumbuh saat sebelum masuknya unsur- unsur modernisme ke dalam sastra. Untuk menguasai genre sastra klasik nusantara dibutuhkan uraian tentang Ciri sastra klasik nusantara, Contoh- contoh teks/ lisan sastra klasik nusantara. Pada tulisan ini, penulis hendak menguraikan materi tentang genre sastra klasik nusantara. B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Genre Sastra (Klasik Nusantara)  Sastra klasik, sastra lama, ataupun sastra tradisional merupakan karya sastra yang terbentuk serta tumbuh saat sebelum masuknya unsur- unsur modernisme ke dalam sastra.  sastra (Melayu) klasik adalah jenis sastra yang berkembang pada masa masyarakat Melayu tradisional.  sastra klasik be

suntiang minang

 SUNTIANG MINANG ___ Laporan Bacaan 5 "Suntiang Minang" Nama                    : Ananda Vidia Maharani Nim                      : 21016005 Dosen Pengampu : Dr.Abdurahman,M.Pd A. PENDAHULUAN Suntiang merupakan salah satu hiasan kepala yang identik dengan wanita di Minangkabau, Sumatera Barat. Hiasan ini menjadi simbol kebesaran anak  daro  atau pengantin perempuan di Minangkabau. Hiasan kepala ini, aslinya biasanya terbuat dari bahan emas, perak dan tembaga tetapi untuk saat ini sudah banyak di modifikasi seperti menggunakan bahan aluminium yang di sepuh.   Berdasarkan jurnal ilmiah "Upacara Adat Perkawinan di Padangpariaman" (2000) yang ditulis Riza Mutia, disebutkan bahwa  suntiang  merupakan simbol    Untuk melewati masa peralihan dari remaja menjadi perempuan dewasa yang memiliki keluarga kecil. Pengantin perempuan harus mengikuti berbagai acara adat perkawinan.   B. PEMBAHASAN Suntiang  adalah perhiasan kepala bertingkat berwarna keemasan yang dipakai oleh per

Puisi

PUISI ___ Laporan Bacaan 11 "Puisi" Nama                    : Ananda Vidia Maharani Nim                      : 21016005 Dosen Pengampu : Dr.Abdurahman,M.Pd A. PENDAHULUAN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Biasanya puisi berisi ungkapan penulis mengenai emosi, pengalaman maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang baik sehingga dapat berima dan enak untuk dibaca. untuk mengetahui lebih lanjut pengertian puisi menurut para ahli, jenis-jenis puisi , ciri-ciri puisi serta unsur - unsur yang terdapat didalam puisi, maka penulis akan membahasnya pada tulisan ini. B.PEMBAHASAN 1. pengertian puisi menurut para ahli H.B Jassin, menurut beliau puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu. Sumardi, juga berpendapat bahwa puisi adalah seb